Untuk meningkatkan tenaga dan efisiensi mesin, header bekerja melalui prinsip inertia tuning atau impulse tuning. Arti harfiahnya, menyetel gelombang atau tekanan.
Istilah itu memang canggih dan berkesan rumit, tapi sebenarnya cukup sederhana. Gas buang sisa pembakaran dianggap memiliki bobot atau massa. Kalau gas itu bergerak (keluar dari kepala silinder menuju muffler) maka akan menghasilkan gelombang (suara), yang mampu menyedot isi ruang bakar (saat klep buang membuka).
Sebagai gambaran, gas buang bergerak dengan kecepatan 200 – 300 feet per detik, atau sekitar 220 sampai 330 km per jam, dan gelombang suaranya dapat bergerak 6 kali lebih cepat! Fenomena ini mirip ketika kita minum lewat sedotan plastik.
Bedanya, saat minum kita sendiri yang mengatur besarnya hisapan. Sedangkan header, harus memanipulasi dimensi pipa agar daya hisap itu sampai ke ruang bakar bertepatan dengan terbukanya katup buang.
Semua ini sudah ada rumusnya, bahkan ada software komputer khusus yang dapat menghitung desain exhaust system berdasarkan spesifikasi yang diinginkan.
Karena penuh perhitungan itulah, kita tak boleh sembarangan membuat header. Keliru menentukan dimensi justru memangkas tenaga.
Malah dalam kasus tertentu, dapat merusak mesin karena aliran gas buang terpental kembali ke ruang bakar. Bila memang ingin membuat header yang tepat, sebaiknya minta jasa bengkel knalpot yang terpercaya atau punya reputasi baik.
Memang, pasti lebih mahal dibanding beli ketengan atau minta dibuatkan di tukang knalpot yang berterbaran di sudut kota. Tapi, hasilnya lebih terjamin, dan pasti memberi efek yang diharapkan.
Baca Juga: Ford Everest Jadi Tambah Galak dan Kekar, Adopsi Muka F-150
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR