Jip.co.id - Toyota Fortuner dan Ford Escape pernah dipertemukan dalam satu arena pengetesan yang sama, 2006.
Tentu, keduanya berada dalam spek serupa meski beda sasis.
Toyota Fortuner bermesin bensin 2.700 cc begitu juga Ford Escape, bermesin bensin 3.000 cc V6.
Keduanya dilengkapi penggerak empat roda.
Kisah perbandingan keduanya dikisahkan berikut ini.
Fortuner 2.7 4X4
Sebelum diperkenalkan di Indonesia, Fortuner sudah membuat banyak orang penasaran.
Pasalnya, mobil ini merupakan SUV menengah pertama yang dirilis Toyota di Tanah Air.
Sedangkan ATPM lain sudah lama bermain di kelas ini. Jika Anda mencari SUV macho, Fortuner layak jadi pilihan.
Tampilannya begitu gagah dan memberi kesan tangguh sebagai mobil off-road. Sisi negatifnya, bodi besar membuatnya tidak lincah saat bergerak di kepadatan lalu lintas dalam kota.
Dari jok pengemudi, mobil ini terasa sangat besar dan penguasaan mobil agak sulit jika belum terbiasa.
Sementara Escape dengan bentuk lebih mirip sedan, membuat pengemudi lebih mudah menguasai kendaraan.
Di jalan aspal mulus, handling Fortuner tidak sebaik Escape. Dengan mesin 2.700 cc 4 silinder VVT-i bertenaga 160 dk, akselerasinya tidak terasa cepat.
Dan untuk mencapai 100 km/jam dari berhenti, Fortuner hanya mencatat 13,48 detik dengan penggerak dua roda. Tiga detik lebih lambat dari Escape.
Melewati jalan aspal bergelombang, suspensinya terasa kaku. Padahal kalau dilihat dari limbungnya bodi saat menikung, seharusnya bantingan suspensi bisa lebih empuk.
Dibanding Escape yang memiliki keunggulan di suspensi yang lebih stabil tanpa mengorbankan kenyamanan.
Tapi hal ini disebabkan karena Fortuner menggunakan konstruksi ladder frame yang kaku, sedangkan Escape menggunakan sasis monokok.
Komputer on-board Multi Information Display (MID) yang ditampilkan di layar di dasbor tengah sangat bermanfaat.
Karena bisa digunakan untuk memantau konsumsi bbm, kompas hingga audio. Kemudahan pun bertambah berkat tombol pengatur pada setir.
Memasuki medan off-road, tuas transfer case kami pindahkan ke posisi 4H.
Perpindahan ini bisa dilakukan dengan berhenti atau sambil jalan selama setir lurus dengan kecepatan rendah.
Sasis kakunya memberi nilai lebih di medan ini. Dengan gardan belakang rigid, travel suspensi juga bisa jauh.
Hal ini sangat menguntungkan untuk mencegah roda menggantung saat melewati gundukan besar.
Sayang, meski ground clearance-nya tinggi tapi footstep kerap membuatnya kandas. Begitu pula di lumpur.
Fortuner dengan mudah menerjang berkat Limited Slip Differential pada poros depan.
Namun suspensi independen di depan membuat jarak mainnya tidak sejauh yang belakang. Di medan off-road, performa mesin Fortuner kelihatan bersinar.
Meski tidak memberi akselerasi berlimpah di aspal, torsi maksimum 246 Nm di putaran 3.800 rpm membuatnya mudah keluar dari kubangan lumpur walau memakai mode 4H.
Transmisi matiknya juga memungkinkan perpindahan gigi di lumpur tanpa jeda waktu. Namun performa itu masih di bawah Escape dengan tenaga mesin yang lebih besar.
Menguji di tanjakan ekstrem, tuas transfer case kami pindahkan ke 4L. Khusus ke mode 4L, perpindahan harus dilakukan saat mobil berhenti total.
Dengan mode ini, torsi mesin bisa jauh lebih dimanfaatkan berkat perbandingan gigi transfer case yang cukup rendah. Hasilnya, Fortuner mampu merayap di tanjakan dengan baik.
Sayangnya, perbandingan gigi transfer case masih kurang rendah sehingga di turunan curam belum bisa mengandalkan engine brake saja.
Rem ber-ABS dan EBD bisa bekerja dengan baik menggantikan fungsi engine brake.
Begitu pula seperti di jalan berkerikil, kelemahan rem ber-ABS yang malah membuat mobil menggelosor lebih minim ketimbang Escape.
Ford Escape 3.0 Limited
Merupakan generasi SUV Ford pertama di Tanah Air yang muncul sejak 2002 dengan varian 2.000 cc dan 3.000 cc.
Hadir dengan pilihan penggerak 4WD dan 4x2, Ford Motor Indonesia (FMI) baru saja menyegarkan tampilan Escape 2.300 cc dengan penambahan beberapa aksesori.
Sementara sukses lain FMI dengan SUVnya adalah berkat Ranger dan Everest.
Untuk menghadapi Fortuner dan medan off-road yang menjadi tantangan dalam Tes Jalan kali ini, dipilih Ford Escape 3.000 cc berpenggerak 4WD.
Meski menganut sistem 4WD Control Trac II, Escape dilengkapi dengan tombol pengunci differential agar tenaga mesin dapat tersalur merata di semua roda.
Di tampilan eksterior, lampu depan Escape terlihat agak ketinggalan zaman lantaran belum menggunakan model diamond cut atau xenon yang tengah naik daun saat ini.
Tampaknya ATPM Ford hendak membuat kejutan dengan facelift Escape tahun ini.
Bentuk bodi yang mengotak, juga terkesan macho dan emblem V6 di sepatbor depan menjadi pembeda dengan varian 2.300 cc.
Di sektor interior, bentuk dasbor Escape simpel namun konservatif.
Hal ini terciri dari panel instrumen berwarna dasar putih dan belum dilengkapi AC climate control. Untung Escape 3.0 dilengkapi sunroof elektrik dan airbag samping sebagai standar.
Melaju di jalan aspal, Escape tampil gemilang melampaui Fortuner.
Bermanuver di jalan licin, sistem 4WD on demand memberi traksi tambahan di roda depan kehilangan traksi hingga mampu menjaga Escape tetap pada jalurnya.
Wajar bila akselerasi 0-100 km/jam hanya memerlukan 10,3 detik. Sedangkan untuk konsumsi bbm, kapasitas mesin besar memang tidak dapat berbohong.
Tanpa perlu menekan pedal gas lebih dalam dan gigi transmisi berpindah di putaran 1.900 rpm, SUV Ford hanya mencatat angka 6,3 km/l untuk rute dalam kota.
Namun bantingannya terasa lebih nyaman dibanding Fortuner, walau kabinnya sama-sama hening. Di medan off-road, tenaga mesin 206 dk memang membuat Escape jadi liar.
Sayang torsi maksimum 281 Nm tercapai di 4.750 rpm, sehingga butuh putaran mesin cukup tinggi untuk keluar dari lumpur.
Meski tombol 4x4 telah diaktifkan, ban mudah sekali spin. Berbeda dengan Fortuner yang cukup meyakinkan di lumpur.
Apalagi posisi tuas persneling di kolom kemudi membuat kikuk untuk dioperasikan saat mobil terbenam di lumpur.
Ditambah, sistem rem ber-ABS dan EBD pada Escape belum secanggih Fortuner yang memiliki ritme gerakan piston yang begitu cepat dan halus.
Bermodalkan keandalan pengendalian, tenaga mesin besar dan kenyamanan di jalan aspal, mampukah Escape mengungguli rival terberatnya ini.
Toyota Fortuner | Ford Escape 3.0 Limited |
Harga on-the-road Rp 380,5 juta | Rp 336 juta |
Panjang/tinggi 4.695 mm/1.850 mm | 4.400 mm/1.770 mm |
Lebar/wheelbase 1.840 mm/2.750 mm | 1.825 mm/2.620 mm |
Ground clearence 220 mm | 210 mm |
Mesin/kapasitas 4 inline/2.694 cc | V6/2.967 cc |
Tenaga maksimum 160 dk/5.200 rpm | 202 dk/6.000 rpm |
Torsi maksimum 246 Nm/3.800 rpm | 281 Nm/4.750 rpm |
Transmisi 4-spd auto/4wd | 4-spd auto/4wd |
Bobot 1.810 kg | 1.599 kg |
0-100 km/jam 13,4 detik | 10,3 detik |
Konsumsi bbm tol/kombinasi 10,8/7,4 km/l | N/A/ 6,3 km/l |
Kapasitas tangki 65 liter | 61 liter |
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Autobild Indonesia |
KOMENTAR