Sementara pada tipe di bawah, yaitu G package, selain jok masih bahan fabric
juga belum ada wood panel setir.
Lampu depan juga belum dilengkapi dengan AFS
(adaptive front-lighting system) yang berfungsi mengikuti arah lampu depan sesuai
dengan sudut belok setir.
Tampilan tangguh SUV yang berkesan elegan ini, ternyata memang tangguh melihat jarang bermasalahnya di setiap bagian.
Boleh jadi karena saat itu mobil masih relatif muda.
Baca Juga: Liburan Pengen Naik SUV? Bisa Sewa Honda CR-V Sampai Toyota Harrier, Ini Daftar Harganya
Namun bukan berarti tanpa kekurangan kalau melihat Harrier saat ini.
Meski bermodal ground clearance relatif tinggi plus kenyamanan sedan membuat
pengemudi Harrier di Jakarta kerap terkena jebakan jalan berlubang.
Artinya tetap perlu kehati-hatian, mengingat perbaikan suspensi berkantung udara
yang dimiliki generasi akhir ini relatif mahal.
Kedua, kerap ditemukan dasbor retak yang jelas mengurangi estetika.
Bagi peminat mobil CBU yang umumnya suka tampilan resik, hal ini tentu bisa jadi salah satu faktor yang bikin konsumen Harrier Gen2 mundur.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR