Jip.co.id - Pembaca setia JIP, pasti sudah baca artikel launching Jeep Gladiator JT Rubicon dua hari lalu oleh PT DAS Indonesia Motor.
Kebetulan, pada acara peluncuran Gladiator JT Rubicon di Indonesia tersebut. JIP dapat kesempatan menjajalnya sejenak di trek off-road Jeep Station Indonesia (JSI), Bogor.
Dari hasil test singkat tersebut. Paling berkesan adalah sektor suspensi. Karena cukup berbeda jauh dari Wrangler JL sebagai plat form Gladiator JT.
Baca Juga: Filter Bahan Bakar Mesin Diesel Bukan Dibersihkan tapi Harus Diganti
Kesan keras kendaraan 4x4 pikap sama sekali tidak terasa. Ini karena perbedaan konstruksi suspensi yang cukup jauh pada suspensi belakang. Pada Gladiator JT memiliki link arm yang jauh lebih panjang.
Serta posisi geometri sokbreker lansiran FOX di belakang yang titiknya cukup rebah, dan berada di sisi depan gardan. Sedangkan Wrangler JL ada di belakang gardan dan posisinya cukup tegak.
Melibas jalan bergelombang pun terasa nyaman dan stabil. Memang, Gladiator JT ini juga diklaim jadi kendaraan yang cocok untuk dijadikan desert racing.
Lalu untuk merayap di trek off-road, tetap terasa mudah. Karena Gladiator JT dibekali mesin V6 Pentastar 3.6 liter, mesin sama seperti pada Wrangler JK.
Disandingkan dengan transmisi otomatis 8 percepatan.
Kemampuan merayapnya semakin handal dengan low gear ratio 4.10, sangat cocok untuk merayap pelan di medan berbatu.
Baca Juga: Jeep Gladiator JT 2021 Resmi Diluncurkan dan Siap Berpetualang
Salah satu kendala yang cukup mencolok pada Gladiator JT saat di medan off-road berbatu. Wheelbase yang panjang diangka 3,487 mm, berakibat bagian perutnya mudah tersambar saat melewati pucuk tanjakan terjal.
Belum banyak yang kita eksplore pada Gladiator JT ini, karena hanya dapat kesempatan menjajalnya singkat. Dilain kesempatan akan kita coba lebih jauh. Tunggu artikel berikutnya ya...
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR