Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Test Benelli TRK 502X, Tampang Khas Adventure, Gimana Performanya?

Panji Maulana,Fariz Ibrahim - Minggu, 8 Agustus 2021 | 12:00 WIB
Benelli TRK 502X
F. Yosi/otomotifnet.com
Benelli TRK 502X

Jip.co.id - Tampang depan Benelli TRK 502X, terlihat tak asing, karena mengingatkan kita pada wajah Ducati Multistrada.

Bentuk lampunya menyipit dengan moncong bebek meruncing.

Di atasnya terdapat windscreen bening yang cukup tinggi untuk menghalau terpaan angin.

Area depan terlihat jangkung berkat penyematan suspensi upside down berjarak main 135 mm serta roda ring 19 inci.

Kalau dilihat dari samping, terlihat bentuk khas besutan adventure, yaitu permukaan tangki bahan bakar yang jauh lebih tinggi dari jok.

Wajar saja, karena tangki bahan bakarnya bisa menampung bahan bakar sebanyak 20 liter. Aman saat turing deh!

Spidometer Benelli TRK 502X kombinasi analog dan digital, informasinya terbilang simpel
F. Yosi/otomotifnet.com
Spidometer Benelli TRK 502X kombinasi analog dan digital, informasinya terbilang simpel

Lalu jika melihat belakang, mengingatkan pada BMW R 1200 GS. Bisa dilihat dari silencer pipih lebar yang menggantung di rangka, begitu juga desain lampu rem dan sein yang identik.

Bedanya, TRK 502X menggunakan swing arm tubular dengan model asimetris, sisi kanan lebih melengkung seperti model banana dikombinasi pelek berlingkar 17 inci.

Baca Juga: Alasan Ban Depan Motor Trail Lebih Besar Daripada Ban Belakang

Oiya karena sepatbornya mungil, Benelli menyematkan mud guard untuk menepis lemparan kotoran dari roda.

Jadi secara tampilan, TRK 502X ini sudah khas banget besutan adventure! Lalu bagaimana dengan performa mesinnya? 

Benelli TRK 502X dibekali mesin 4 langkah berkonfigurasi 2 silinder segaris berkapasitas murni 499,3 cc, 4 klep per silinder, berpendingin cairan, dan tentu saja DOHC.

Mesin Benelli TRK 502X 2 silinder segaris, DOHC, berpendingin radiator.
F. Yosi/otomotifnet.com
Mesin Benelli TRK 502X 2 silinder segaris, DOHC, berpendingin radiator.

Firing order yang digunakan tentu saja 360°, yang juga menjadi ciri dari mesin-mesin motor Benelli.

Piston yang naik turun berbarengan membuat suaranya merdu. Di TRK 502X malah terdengar seperti BMW R 1200 GS.

Baca Juga: Rekomendasi Ban Pacul Untuk Yamha WR 155 R, Kawasaki KLX 150, dan Honda CRF 150L

Mesinnya saat menyala getarannya tergolong halus dan suaranya senyap.

Namun, seiring putaran mesin meninggi, terasa ada vibrasi yang akan terasa di area kaki dan tangki bensin.

Paling terasa ketika mulai bermain di atas 7.000 rpm hingga limiter di kisaran 9.500 rpm.

Selain vibrasi, pada putaran atas dorongan tenaga dan torsinya juga sudah datar. Khas mesin 2 silinder berfiring order 360°.

Jadi karakter mesinnya memang lebih enak bermain di putaran 4.000 rpm sampai 6.500 rpm saja. Di mana keluaran torsi dan tenaganya terasa kuat.

Sesuai klaim torsi maksimalnya yang 46 Nm di 6.000 rpm dengan tenaga maksimal 46,9 dk pada 8.500 rpm.

Transmisi 6 percepatan yang digunakan perbandingannya tidak terlalu berat.

Bahkan gigi 4 hingga 6 terbilang rapat, jadi tiap pindah gigi putaran mesin cuma drop sedikit.

Benelli TRK 502X tidak memiliki traction control system, bejek gas di jalur gravel bikin mudah spinning
F. Yosi/otomotifnet.com
Benelli TRK 502X tidak memiliki traction control system, bejek gas di jalur gravel bikin mudah spinning

Jadi wajar akselerasi dari TRK 502X terasa responsif. Tapi kalau bicara hasil tes akselerasi, ternyata tergolong biasa saja untuk motor 500 cc.

Contoh 0-60 km/jam dicapai dalam waktu 3,1 detik, 0-100 km/jam 7,4 detik.

Top speed di lintasan 1,5 km mentok 164 km/jam, belum limiter tapi naiknya putaran mesin sudah lambat. Hasil lengkapnya bisa lihat di kolom data tes.

Baca Juga: Tertarik Perjalanan Overland? Yuk, Simak Tips Ringan Dari Hauwke

Koplingnya masuk di kategori sedang, karena tidak terlalu berat sehingga tetap nyaman walau berkendara lama.

Kinerja koplingnya juga baik, tidak ada gejala selip saat perpindahan gigi. Ketika digentak pun TRK 502X bisa wheelie dengan mudah.

Indikator suhu mesin di spidometernya stabil hanya bermain di 2 bar saja dari total 6 bar. Sesekali naik ke 3 bar, tapi tidak lama turun kembali.

Panas mesin juga tidak terlalu terasa di kaki, hanya terasa silir-silir hawa hangat.

Data Tes : (Tabloid OTOMOTIF)

0-60 km/jam: 3,1 detik

0-80 km/jam: 4,8 detik

0-100 km/jam: 7,4 detik

0-100 m: 6,3 detik (@92,2 km/jam)

0-201 m: 9,8 detik (@113 km/jam)

0-402 m: 15,7 detik (@130,7 km/jam)

Top speed di spidometer: 164 km/jam

Top speed di Racelogic: 151 km/jam

Data Spesifikasi :

Panjang sumbu roda: 1.525 mm

Berat kering: 213 kg

Tinggi jok: 840 mm

Jarak terendah ke tenah: 220 mm

Kapasitas tangki bensin: 20 liter

Tipe mesin: 2 silinder segaris, 4 tak, pendingin cairan, DOHC 4 klep per silinder

Tenaga maksimal: 46,9 dk @8.500 rpm

Torsi maksimal: 46 Nm @6.000 rpm

Kapasitas mesin: 499,3 cc

Bore x stroke: 69 x 66,8 mm

Perbandingan kompresi: 11,5:1

Tipe kopling: Basah

Transmisi: 6 percepatan

Pelumasan: Wet sump

Pengabutan: Electronic fuel injection with throttle body ø 37 mm

Knalpot: With catalytic converter and oxygen sensors 6 speeds

Pengapian: Delphi MT05

Busi: NGK CR8E

Suspensi depan: Upside down forks ø50 mm

Jarak main suspensi depan: 135 mm

Suspensi belakang: Monosok dengan setelan preloadcompression, dan rebound

Jarak main suspensi belakang: 45 mm

Rem depan: Cakram ø320 mm ganda dengan kaliper 2 piston dan ABS

Pelek depan: 19”x3”

Rem belakang: Cakram ø260 mm tunggal dengan kaliper 1 piston dan ABS

Pelek belakang: 17”x4.5”

Ban depan: Metzeller 110/80-19

Ban belakang: Metzeller 150/70-17

 

Editor : Panji Maulana

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa