Jip.co.id - Jika Anda berminat mencari SUV bekas, jangan cepat tergiur dengan kilometer yang masih sedikit atau rendah.
Waspada terhadap adanya penipuan oknum nakal pedagang dengan cara memutar mundur odometer.
Manipulasi odometer cukup merugikan pengguna SUV bekas.
Karena dari angka-angka yang tertera pada panel meter itu, pemilik baru bisa membayangkan, seharusnya mobil yang akan dibeli sudah melakukan servis rutin berapa kali, atau menandai komponen apa saja yang sudah diganti.
”Kan kelihatan, kalau odometer sudah 100.000 km, berarti sudah dua kali servis besar (40.000 km dan 80.000 km). Komponen yang harus diganti termasuk oli-oli harusnya terdeteksi. Kalau diputar (mundur), pemilik baru susah mencari panduannya,” ujar Rusdi Sopandi, Manajer Mekanik Misterbrum.id.
Baca Juga: Setting Suspensi Memang Rumit Untuk Offroad, Ini Dia Jawaban Para Ahli
Rusdi juga mengatakan bahwa sebenarnya sangat sulit mendeteksi odometer yang asli atau sudah diputar mundur.
Kecuali, SUV bekas yang akan dijual selalu servis rutin di bengkel resmi, dari sinilah sejarah servis bisa diketahui plus jarak tempuh terakhir.
Kalau pun servis tidak di bengkel resmi, atau mobil sudah melewati masa garansi servis?
Cara mengeceknya secara manual berdasarkan feeling.
Begini langkah yang harus diikuti:
Langkah pertama, selalu tanyakan sejarah servis.
Kalau pun setelah km tertentu tak lagi servis di bengkel resmi, paling tidak ada di buku panduan servis.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR