Jip.co.id - Bagi Didik Setiono, dimensi Suzuki Jimny LJ80 memudahkan bermanuver di trek offroad kala sedang adventure.
Namun jika berbicara performa, tentu banyak orang yang tidak terpuaskan dengan tenaga yang dihasilkan oleh mesin F8A yang berkapasitas hanya 797 cc.
Padahal Jimny yang populer dengan Jimny Jangkrik dengan bodynya yang mungil banyak memikat pecinta jip.
Terlebih jika ingin ‘serius’ main offroad, coba hitung penambahan bobot yang dihasilkan dari pemasangan winch, rollbar, bumper, aksesoris lain serta barang bawaan.
Pada akhirnya power to weight rationya juga semakin tidak ideal yang akhirnya Didik mengganti mesin bawaannya.
Mesin F8A bawaannya ditukar dengan mesin Toyota 7K-E copotan Toyota Kijang EFI yang berkapasitas 1800cc berikut dengan girboksnya.
Namun memindahkan mesin baru ternyata tidak semudah seperti bayangan awal. Sejumlah penyesuaian yang terbilang rumit pun harus dilakukan.
“ Permasalahan awal adalah karena karter oli mentok dengan gardan. Tidak ada solusi selain memajukan gardan depan sekitar 13 cm, dan sistem suspensi standar mau gak mau harus dimodifikasi menjadi sistem 4 link coil spring,” ujar Wahyu Hidayat, punggawa bengkel ARJ.
“ Menyesuaikan girboks Kijang yang dimensinya lebih panjang, ternyata harus juga memundurkan gardan belakang sekitar 13 cm. Karena kopelnya jadi terlalu pendek jika tidak dimundurkan. Kalau di total, wheelbase melar lebih dari 25 cm,”. tambah Wahyu.
Baca Juga: Bangun Nissan Terrano Untuk Off-Road Menggantikan Suzuki Jimny
Editor | : | GBRN |
KOMENTAR