Jip.co.id - Sejak diluncurkan pada 2007 silam, Jeep Wrangler JK langsung menyedot perhatian pecinta kendaraan 4x4 di seluruh penjuru dunia.
Kharisma sebagai sosok jip klasik ternyata masih sanggup membuat penggemarnya loyal. Bahkan menurut beberapa sumber, Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar jip ini di kawasan Asia Tenggara.
Mesin bensin V6 3.8 liter OHV menjadi bawaan pabrik, dan di beberapa negara di tawarkan pula mesin 4 silinder diesel racikan VM Motori.
Khusus mesin bensin, mencatat tenaga 205 dk pada 5.200 rpm dan torsi 325 Nm pada 4.000 rpm. Di atas kertas, kemampuan tersebut mematahkan performa Wrangler sebelumnya yang dijejali mesin 4.0 liter 6 inline, yang hanya mampu mencetak 180 dk.
Walau lebih bertenaga, namun banyak yang mengatakan mesin 3.8 liter tersebut kalah responsif dengan pendahulunya.
Mungkin lantaran menggunakan pedal akselerasi elektronik yang divonis kurang sensitif. Selain itu citra sebagai kendaraan penenggak bensin masih kental menggelayut.
Pada pertengahan 2011, Chrysler Group mencoba menghapus citra negatif yang melekat pada jip ini.
Setelah 5 tahun beredar, JK Wrangler pun mendapatkan mesin baru yang jauh lebih bertenaga, namun 10% lebih irit dibandingkan mesin lamanya. Uniknya, mesin baru ini berkapasitas lebih kecil, yakni 3.604 cc alias lebih imut sekitar 0,2 liter.
Baca Juga: Perhatikan Ini! Jangan Sampai Salah Posisi Saat Pasang Winch
Editor | : | GBRN |
Sumber | : | Majalah JIP |
KOMENTAR