JIP - Bukan hal yang mengherankan jika semua orang mengenal sosok Toyota Hilux sebagai kendaraan tangguh yang bisa diandalkan di berbagai medan.
Bahkan tidak sedikit yang menyetarakannya dengan sang raja, Land Cruiser. Opini tersebut tidak pernah akan muncul jika tidak ada pemicunya.
Dan pemicunya adalah Toyota Hilux generasi 3.
Generasi sebelumnya, Hilux sudah dikenal sebagai kendaraan niaga handal dan tangguh, namun perlu digarisbawahi bahwa dua generasi awal ini belum memiliki varian berpenggerak 4x4.
Bahkan kiprahnya pun berada di bawah bayangan Datsun Pick Up dan Isuzu LUV untuk persaingan di kelas pikap kecil.
Datsun unggul sebagai pelopor dan kiprahnya sudah diawali sejak tahun 1950-an, sedangkan Hilux sendiri baru berkarir di akhir era 1960-an.
Sementara LUV cukup diperhitungkan karena menawarkan versi 4WD di awal tahun 1970-an.
Rupanya Toyota cukup sigap menghadapi situasi pasar yang ada saat itu. Salah satunya menyikapi imbas dari krisis minyak lantaran meletusnya perang Yom Kippur pada penghujung 1973, yang menyebabkan embargo besar-besaran negara eksportir minyak di Timur Tengah.
Kebutuhan akan kendaraan tangguh segala medan nan ekonomis pun tak terelakkan. Walau seakan terlambat,
Toyota memandang bahwa Hilux memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai kuda hitam dalam situasi ini, dengan penambahan opsi fitur 4x4.