Wajib Dibaca! Buat JIPMania Yang Mau Pasang Header Di Jip Atau SUV.

Bimo SS - Kamis, 9 Juli 2020 | 20:45 WIB

Ganti Header mobil (Bimo SS - )

JIP.co.id - Header banyak diandalkan sebagai pendongkrak tenaga dan efisiensi mesin.

Semenjak adanya balap mobil, hampir para pehobi otomotif pasti mengganti exhaust manifold OEM dengan header dari pipa besi, demi mendapat lonjakan tenaga. Ini berlaku pada mesin standar, namun terutama pada mesin yang sudah dimodifikasi.

Kebiasaan itu pun masih berlangsung hingga kini. Banyak pemilik jip dan SUV yang menukar exhaust manifold dengan header versi aftermarket atau custom.

Toh, tak sulit menemui tukang knalpot yang kini bertebaran di setiap sudut kota.

Tinggal datang dan pasang, beres. Meski begitu, tak sedikit yang merasa tertipu. Gonta-ganti beberapa kali selalu gagal. Bukannya tenaga bertambah, tapi boros yang didapat.

Baca Juga: Ini Bahayanya, Jika Menggunakan Oli Mesin Lebih Encer dari Spek Bawaan

Malah, pada kasus tertentu dapat merusak mesin. Ini sama saja buang-buang duit tanpa mendapat manfaat dari header. Semua hal ini karena kurangnya informasi mengenai header (atau exhaust system) itu sendiri. Sehingga yang muncul hanya asumsi-asumsi dan mitos, yang kerap menjebak awam.

Kali ini JIP akan mengurai header, mulai dari cara kerjanya.

Cara Kerja Header

Negative Pressure Supercharger

Banyak yang keliru menganggap pemasangan header sekadar membuat plong aliran gas buang. Tenaga disangkanya bertambah akibat hambatan gas buangnya dikurangi.

Memang ada benarnya, tapi tidak sesederhana itu. Bila ingin bebas hambatan, copot saja manifold dan ganti dengan pipa pendek, beres. 

Bila didesain dengan baik, header dapat memberikan efek yang serupa (meski tidak sedrastis) dengan pemasangan turbo atau supercharger.

Bedanya, bila turbo/supercharger mendorong pasokan gas ke ruang bakar dari sisi intake, maka header menyedotnya dari sisi exhaust. Efek inilah yang menambah tenaga mesin.

Tentunya suntikan tenaga ini juga bergantung pada bagian mesin yang lain, seperti perbandingan kompresi, kapasitas, jumlah silinder, dan paling utama spesifikasi noken as.

Data-data tersebut, ditambah aplikasi yang diinginkan, semisal untuk kompetisi murni atau harian, harus diperhitungkan demi mendapat rancangan header yang tepat. 

Baca Juga: Beda Banget, Range Rover Satu Ini Diubah Jadi Pikap Kabin Ganda!