Sebelum kesusahan, team Bekantan, Leopard, dan Elang Borneo kembali gotong royong bikin jembatan.
“Untungnya ada jembatan kecil untuk motor warga melintas, ini kita manfaatkan diperkuat dan diperlebar jadi jembatan mobil,” ucap Ery Rinzani yang mengendarai Defender 110.
Sadar bobot kendaraan yang berat, Ery kerap memperbaiki permukaan handicap setiap kali melewatinya.
Jadi peserta yang di belakang tidak terlalu mendapat imbas trek babak belur.
Kalau baca buku tulip, seharusnya semua rombongan bisa masuk di BC 4, sebelah Sungai Langkuid.
Sungai besar pertama yang akan diseberangi peserta. Tapi dengan jarak sekitar 11 kilometer,
menuju ke sana gampang-gampang susah, karena membentang berbagai handicap seperti V,
sungai, tanjakan batu, alur air, dan lumpur.
Semua peserta masih semangat, dan hampir 50% bisa tiba di BC 4 pada hari yang sama, walaupun matahari sudah terbenam.
“Jalannya banyak yang sudah diperbaiki oleh team di depan kami, jadi yang di belakang tinggal lewat saja tidak perlu susah-susah,”
Editor | : | inne |
KOMENTAR