Kala itu, fenomena Taft berbekal mesin 1KZ belum seramai saat ini.
Tanpa banyak pengalaman, akhirnya pemasangan mesin pun sempat tidak ideal.
“Mesinnya terlalu maju dan jauh dari firewall, jadi berimbas ke distribusi bobot si Rocky,” jelas Tekoy.
Akhirnya mesin pun direvisi kembali, dan memakan waktu hampir dua tahun di bengkel sampai benar-benar bisa jalan normal.
Sudah puas dengan mesin, Tekoy pun ingin bikin tunggangannya lebih ganteng.
Dan dikirimlah tunggangannya ke salah satu bengkel cat ternama di Jakarta.
“Lagi-lagi, karena sudah kenal dekat dengan pemilik bengkel cat, kendaraan saya sering dinomer sekiankan, he he he,” kenangnya sambil tertawa.
Tiga tahun dia tidak berjumpa dengan Rocky tercintanya ini, sampai akhirnya ingin pindah bengkel cat agar segera dikendarai.
Ini pun bukan kali pertama memang kendaraannya menginap di bengkel, tekoy sempat beberapa kali pindah aliran modifikasi.
Sampai pernah mengawinkan half-cut kepala Daihatsu Taft F78, lengkap dengan mesin dan kaki-kaki independent-nya.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR