“Sistem setir ini sebenarnya untuk memperingkas perangkat steer yang terpasang di kaki-kaki. Terutama untuk suspensi independent. Demi mengincar travel suspensi panjang, dimensi arm pasti panjang. Salah satu efeknya akan mempersempit ruang sasis bagian depan. Nah, itu kenapa kita butuh rack steering yang kecil juga,”jelas Daniel.
Menurut Daniel, Howe Power Rack ini hampir mirip dengan steering rack & pinion pada umumnya. Namun tanpa steering shaft ke dalam rumah rack steer, karena Power Rack ini bekerja dengan tekanan hydraulic.
Aplikasi Butuh Hitungan Matang
Rupanya, aplikasi Power Rack ini tidak semudah kelihatannya. Memperhitungkan titik letak rack steering di sasis jadi salah satu pertimbangan berat.
“Memang tidak ada hitungan pastinya. Ini semua tergantung dengan panjang arm hingga sudut geometri dari si kaki mobil yang dibuat. Kita harus memperhitungkan agar tidak terjadi bump steer saat dipakai terbang, ataupun terkena impact berbeda di roda kiri ataupun kanan,” ucap Daniel.
Baca Juga: Pajak Siapa yang Lebih Murah, Kia Seltos atau Honda HR-V?
“Semakin panjang arm dan besar roda yang digunakan, akan besar juga impact di power rack steering ini. Efeknya, as power rack steering yang diameternya kecil ini akan bengkok. Itu kenapa kita harus bikin steering assistance” tutur Daniel menjelaskan contoh salah satu kendaraan buatannya.
“Untuk meredam impact tersebut, kita harus bikin steering assistance. Untuk konstruksinya tergantung dengan desain sasis, bentuk arm, hingga posisi kita meletakan power rack. Yang paling penting adalah memperhitungkan titik tie rod mulai dari upright (steering knuckle) ketitik steering assistance,” jelas Daniel.
Intinya, untuk pemasangan sistem setir seperti Howe Power Rack ini butuh hitungan yang matang.
Tujuannya agar posisi ban tidak berubah saat suspensi bergerak naik dan turun. Jadi tidak ada efek terjadinya bump steering yang berefek pada handling kendaraan saat kecepatan tinggi.
Thanks To:
FADworks
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR