Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mercedes-Benz GLE 250 d 2017, Sosok SUV Kota yang Siap Menjelajah

GBRN - Jumat, 3 Juni 2022 | 19:30 WIB
Mercedes-Benz GLE 250 d
Mercedes-Benz GLE 250 d

Sistem peredam pada GLE dapat disesuaikan melalui pilihan mode Dynamic Select yang tersedia pada mode berkendara. Ada dua tipe peredaman yang ditanamkan, yaitu Sport untuk menghadirkan berkendara lebih stabil pada kecepatan tinggi, karena suspensi berkerja lebih keras dari seharusnya. Berkendara agresif pada kecepatan tinggi pun lebih memupuni, dan mengurangi body roll dari sebuah kendaraan SUV.

Dan yang paling ideal adalah Comfort, peredam suspensi disetting untuk dipakai harian dan melintasi permukaan rusak. GLE memang akan terasa lebih limbung dan mengayun, namun ini hentakan yang ditimbulkan roda saat melintasi permukaan rusak jadi lebih minim. Adaptive suspensi tadi berkerja sama dengan suspensi Double Wishbone pada suspensi depan, dan Multi-Link pada suspensi belakang.

Didukung juga dengan sistem Electronic Stability Program (ESP) dan Acceleration Skid Control (ASC), untuk menjamin cengkraman ban GLE dipermukaan jalan tetap maksimal. Handling pun semakin mantap berkat Electronic Traction System untuk sistem penggerak all-wheel drive (4ETS).

Driving Mode

Sebagai kendaraan yang mewarisi nama legendaris dari G-Class, GLE dilengkapi dengan berbagai fitur driving mode. Ada lima pilihan mode berkendara dalam sistem Dynamic Select. Sayangnya, sebagai pewaris G-Class, tidak ada program yang spesifik khusus diberbagai jenis medan off-road, seperti Mud, Sand, atau Rock.

Kelima mode Dynamic Select yang tersedia pada GLE adalah Individual, Sport, Comfort, Snow, dan Gravel. Kelima mode ini berkerja mengatur kerja output engine, automatic transmission, ABS, ABS, ESP® serta Electronic Traction System. Dan terprogram berbeda pada setiap masing-masing mode.

Misalkan, saat penggunaan mode Sport, yang dirasakan respon mesin akan lebih agresif saat anda menyentuh sedikit pedal gas, kerja transmisi akan menjaga putaran mesin lebih tinggi, bantingan suspensi akan lebih keras, dan daya putaran lingkar kemudi steer ditangan akan lebih berat.

Sedangkan waktu menggunakan mode Gravel, dan menjajalnya di permukaan jalan tanah yang baru diguyur hujan. Respon mesin jadi lebih smooth, menjaga akselerasi dadakan. Electronic Traction System pada sistem penggerak all-wheel drive berusaha menjaga keempat roda untuk mendapatkan traksi. 

DownHill Speed Regulation (DSR) untuk keamanan dan kenyamanan saat kendaraan pada posisi menurun ketika di jalur off-road. Dengan DSR, pengemudi bisa mengatur kecepatan kendaraan yang akan dipertahankan antara 2 dan 18 km/jam dengan bantuan mesin dan transmisi kontrol serta intervensi pengereman. Hal ini akan meningkatkan keselamatan aktif dalam situasi off-road.

Editor : GBRN
Sumber : Majalah JIP

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa