Akhirnya mereka menemukan jalan agar tidak perlu naik ke puncak Jhonlin Hills,
yakni dengan menelusuri sungai kecil yang ada di sisi bukit. Dengan begini,
banyak peserta yang melambung melewati tanjakan kejam ini.
“Peserta paling kesusahan melewati tanjakan Jhonlin Hills, di sini banyak kendaraan yang rontok.
Karena tanjakan terjal dan kontur tanah miring ke kiri atau kanan, dengan jarak sekitar 300 meter,”
tutur Narno, official yang menjaga di dalam trek. “Sedangkan dua tanjakan lainnya tidak terlalu terjal dan tinggi,
hanya lumpurnya pekat dan dalam,” tambahnya.
Tinggal dua lagi tanjakan sulit, SBM Hills dan Thousand Miles Hills.
Dua tanjakan ini berdekatan. Lepas dari Jhonlin Hills,
harus bergerak empat kilometer melewati bukit-bukit Meratus.
Beberapa ratus meter sebelum SBM Hills, peserta dihadang oleh handicap lumpur abadi.
Area ini berada di bawah bukit dan letaknya hampir sejajar dengan aliran sungai.
Saat debit air naik, sepertinya area lumpur abadi ini digenangi oleh air.
Selain lumpur yang tidak pernah mengering, di sini juga tumbuh pohon-pohon besar,
yang akarnya menyebar hingga ke jalur peserta, dan kendaraan yang melewatinya.
“Saking beratnya lumpur abadi, saya sampai kehabisan kampas kopling dan pecah snatch block dua biji,”
ucap Ery Rinzani yang sudah lolos dari handicap tersebut.
Tak terasa sudah hari ke-11. SBM Hills pun sudah di depan mata, t
ampak tidak terlalu terjal dan hanya berjarak 100 meter.
Namun, lumpurnya cukup dalam karena tergali ban bertapak kasar.
“Lumpurnya lengket banget, sudah kayak dodol saja,” celetuk H. Bahrani setelah merasakan langsung SBM Hills.
Selain disulitkan lumpur lengket, pucuk tanjakan SBM Hills sedikit terhalang satu akar pohon kenari.
Ukuran tangkal pohon kenari ini hampir sebesar mobil.
“Di sini harus ganti titik winching point, paling tidak dua kali, karena berbelok,”
ucap Edwin Jayasaputra dari team Manguni Manado.
Selanjutnya, Thousand Miles Hills karakternya hampir mirip dengan SBM Hills.
Hanya lebih mudah dilalui karena menanjak lurus.
Namun tetap merayap karena lumpur yang lengket.
Hari ke-13, hampir 70% peserta masih terseok-seok keluar dari trek 2 ini.
Semuanya berjuang keluar, padahal sudah sisa empat hari sebelum finish.
“Keputusan dari Leader, trek ditutup hari ini.
Peserta diperbolehkan untuk melambung melewati dua tanjakan SBM Hills dan Thousand Miles Hills,”
ucap Narno sebagai official yang menjaga sebelum titik akhir Track 2.
Sayangnya, melihat waktu yang sudah singkat,
peserta yang baru keluar dari Track 2, tidak diizinkan masuk ke Track 3.
Padahal di Track 3 sudah ada 32 handicap V yang siap menanti sisa peserta MEX II 2017 dari Track 2.
“Sebenarnya ini trek buat cooling down, tapi tetap saja lumayan seru dan merepotkan,”
tutur Hariono dari team Naga 1.
Benar-benar gila! Rindra Pradipta
Editor | : | inne |
KOMENTAR