Setelah kasak-kusuk mencari info lebih lanjut, Indra pun kembali mengirim sebuah pesan singkat, “kalo Gue mendingan beli Jimny beneran” tambahnya, setelah tahu harga dan ongkos pengiriman ke Indonesia yang menyentuh angkah sampir 30 juta!
Teknologinya juga banyak inovasi baru. Seperti tidak menggunakan spur dan pinion gir, tapi penghubung antara dinamo dengan transmisi 2-speed pada kit Sixer1 ini lebih modern dengan belt karet sehingga pergerakannya lebih halus.
Sepintas detail bodi menyerupai Jimny Samurai jika dilihat dari bentuk kap motor, grill, serta fender. Sudah mengadopsi plastik keras yang harus di cat lebih dulu, pastinya semua pintu dan kap mesin bisa di buka-tutup.
Untuk bagian interior juga tidak kalah detail. Seperti dashboard yang mirip dengan dashboard Jimny Samurai ditambah tuas transmisi matik yang menyerupai Jimny tipe JB33 berikut tuas transfer case dan konsol tengahnya.
Pada sektor kaki-kaki, minus per daun tapi justru disematkan per keong dan lengan ayun seperti Jimny JB. Desain bentuk transfer case juga serupa Jimny, namun tidak untuk mengubah 2WD menjadi 4WD.
Baca Juga: Teknik yang Tepat Ketika Menggunakan Winch Saat Melakukan Recovery
Hanya sekadar untuk konektor boks ke gardan saja. Dinamo terselubung dengan cover berbentuk mesin. Lucunya cover mesin ini mirip dengan mesin M13A Jimny JB43.
Selain dinamo, di dalamnya ada elektrik fan untuk pendingin dinamo untuk memutar puli mesin yang dilengkapi fan belt hingga ke alternator, serta servo untuk menggerakan tuas transmisi ke low atau high.
Replika pelek diadopsi dari pelek alloy JA11, spion pun menyerupai kepunyaan jimny JA71. Meskipun gado-gado, yang penting semua dicomot dari jimny…hehehe.
Bentuk selongsong gardan sekilas mirip dengan Jimny Samurai dan tetap mengadopsi system open differential, CAPO RACING juga membubuhi sistem locker manual menggandalkan sling kecil yang digerakan oleh servo untuk pengaktifannya.
Editor | : | Nabiel Giebran El Rizani |
KOMENTAR